TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Sabtu, 09 Maret 2013

Suporter Arsenal Diyakini Mulai Sorot Kinerja Wenger

 Kekalahan Arsenal atas Tottenham Hotspur dinilai membuat Arsene Wenger kini berada dalam tekanan besar dari para suporter 'The Gunners' yang mulai gerah dengan performa timnya di atas lapangan.

Arsenal harus mengakui keunggulan Spurs 1-2 dalam lanjutan laga Liga Primer Inggris di White Hart Lane. Hasil itu bukan tak mungkin bisa krusial dalam perebutan posisi empat besar.

Kekalahan tersebut membuat Arsenal kini terpaku di posisi lima klasemen sementara, terpaut lima angka dari Chelsea yang ada di posisi empat atau zona terakhir untuk lolos ke Liga Champions musim depan--melalui kualifikasi.

Sementara tiga angka membuat Spurs mengokohkan posisi di peringkat tiga klasemen dengan 54 poin, alias unggul tujuh poin atas Arsenal.

"Tak ada ancaman serius (dari klub) karena ia sudah melakukan pekerjaannya dengan bagus secara finansial," kata mantan pemain Arsenal Perry Groves kepada BBC Radio 5 Live.

"Ia berada dalam tekanan dari para suporter karena mereka sudah melihat para pemain terbaiknya pergi dari musim ke musim, mereka membayar harga tiket termahal di sepakbola Eropa, dan yang mereka pedulikan adalah apa yang terjadi di lapangan," lugas pemain Arsenal periode 1986–1992 itu.

Dengan peluang paling realistis di liga adalah mengejar posisi empat besar, Arsenal musim ini juga sudah tersingkir di perempatfinal Piala Liga Inggris dan kandas di putaran kelima Piala FA. Di Liga Champions, Arsenal menghadapi jalan mendaki usai kalah di kandang sendiri dengan skor 1-3, dalam leg I babak 16 besar melawan Bayern Munich.

Artinya, bukan tidak mungkin musim ini Arsenal akan kembali menyudahi musim tanpa gelar setelah kali terakhir meraihnya pada tahun 2005 lalu. Paceklik gelar itu pula yang diduga kuat menjadi salah satu alasan Arsenal ditinggal sejumlah pemain terbaiknya dalam beberapa musim terakhir.

Ditulis Oleh : Mariz Aphresy // 18.23
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Peringkat

Translate

Mariz Aphresy. Diberdayakan oleh Blogger.